Sunday, March 31, 2013

Anak Anda Harus Mengetahui Betapa Bahayanya Merokok






ANAK-ANAK mulai merokok walau ada begitu banyak informasi dan data statistik yang mengharuskannya tidak boleh merokok. Adalah tanggung jawab orang tua, pendidik, guru, dan pembimbing untuk membantu mereka memahami  betapa bahayanya merokok.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), setiap hari, 3.600 anak-anak usia 12-17 mulai merokok. Sejumlah 90 persen perokok dewasa, anaknya cenderung merokok, seperti diungkap American Academy of Child dan Adolescent Psychiatry (AACAP). Tentu fakta mengejutkan dan menuntut keprihatinan kita.
Berikut tip dan langkah-langkah untuk membantu Anda memberikan pemahaman tantang bahaya rokok pada anak-anak, seperti dinyatakan dalam Modernmom.

Bicara lebih awal dan selalu.
Anak-anak dapat memahami gagasan bahwa sesuatu itu buruk untuk kesihatannya. Jadi, tekankan bahaya merokok. Menurut penelitian CDC, beberapa faktor utama penggunaan tembakau pada remaja, termasuk status sosial ekonomi rendah, rendahnya tingkat prestasi akademik, citra diri rendah, dan pergaulan.

Cara paling efektif mencegah anak-anak dari merokok adalah berikan kekuatan pada mereka dengan pujian, bahwa ia adalah anak yang cantik, kuat, berbakat, dan cerdas. Menanamkan citra diri positif positif mengingatkan potensi mereka dan semua yang mereka dapat, jika memilih untuk tidak merokok.

Terbuka
Jangan menutup-nutupi bahaya rokok. Menurut CDC, bahaya rokok menyerang kesehatan anak, baik langsung maupun jangka panjang. Semakin dini merokok, semakin tinggi risiko terhadap kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan kesehatan lain. Merokok juga membuat anak-anak kurang sehat secara fisik, mengurangi kekebalan, dan meningkatkan penyakit pernapasan.
American Cancer Society memperkirakan, sepertiga dari lebih 3000 anak-anak yang mulai merokok setiap hari akan mati karena penyakit berkaitan dengan rokok. Berikan fakta tentang kesan ketagihan nikotin dan data statistik sehingga mereka tahu, ini bukan peraturan Anda untuk melarangnya dengan mudah.

Dengarkan bicara anak-anak dan masalahnya
Sebuah artikel oleh Dr Steven Dowshen, MD, seorang pediatric endocrinologist dan kepala editor situs medis KidsHealth menyarankan, tanyakan pada anak-anak apa yang menarik atau tidak menarik bagi mereka tentang rokok. Cari tahu bagaimana perasaan mereka tentang merokok dan bagaimana mereka memahaminya.
Apakah media gambar memengaruhi pilihan mereka? Apakah ada sesuatu yang mereka ketahui atau ingin dibicarakan? Pastikan Anda benar-benar mendengarkan perkataan mereka. Dengan begitu, Anda dapat menemukan cara mengatasi masalah bersama sejak dulu lagi. Perlu diingat, hindari leteran seperti kuliah atau mengomel.

Tunjukkan kesan merokok, bukan hanya berhenti pada fakta
Langkah ini dapat dilakukan dengan menunjukkan foto penderita kanser dalam buku, dokumentasi, hospital, pameran, atau orang yang Anda kenal sedang menderita penyakit akibat rokok. Tunjukkan perbezaan paru-paru sihat dan paru-paru tidak sihat pada perokok.

Berikan contoh positif dalam kehidupan nyata
Meskipun media sering menggambarkan selebriti sebagai perokok, tapi ada atlet, artis, penulis, ataupun kaum profesional yang berjaya tanpa merokok. Gunakan mereka sebagai role model, motivasi, dan contoh untuk menunjukkan pada anak-anak bahwa mereka boleh populer dan berjaya tanpa merokok.
 
Ajak mereka bicara dengan perokok
Jika Anda mengenal seseorang yang merupakan perokok berat dan yang telah mencuba  berhenti, minta mereka untuk bicara dengan anak Anda. Dengan itu, Anda dapat mendorong anak-anak untuk bertanya langsung apa yang ingin diketahui dari bahaya dan susahnya berhenti merokok.

Beritahu tentang bahaya lain seperti pencemaran lingkungan, asap sekunder, dan penampilan cepat tua
Asap sekunder memengaruhi anak kecil, bayi, janin, bahkan haiwan peliharaan. Anda juga dapat berbicara dengan anak-anak tentang mahalnya harga rokok dan berapa wang yang mereka habiskan untuk rokok selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. AACAP menekankan kesan  jangka pendek merokok, meliputi bau mulut, pakaian bau, kuku menguning, dan sesak napas.
(ftr)
 Sumber: Fitri Yulianti – Okezone

No comments:

Post a Comment